Business Plan (BP)
Pengertian Business plan (Rencana bisnis)
Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu bisnis akan mencapai tujuannya. Biasanya rencana bisnis ini dibuat oleh bisnis baru. Di dalamnya menjabarkan rencana tertulis dari sudut pandang pemasaran, keuangan, dan operasional.
Mengutip dari Investopedia (22/5/2019), Rencana bisnis adalah alat mendasar yang dibutuhkan bisnis startup sebelum memulai operasinya. Biasanya, bank dan perusahaan modal ventura membuat rencana bisnis yang layak sebagai prasyarat untuk investasi dana dalam bisnis.
Meskipun mungkin berhasil, beroperasi tanpa rencana bisnis bukanlah ide yang baik. Bahkan, sangat sedikit perusahaan yang dapat bertahan. Jelas ada lebih banyak manfaat untuk menciptakan dan tetap berpegang pada rencana bisnis termasuk mampu memikirkan ide-ide tanpa memasukkan terlalu banyak uang ke dalamnya dan, pada akhirnya, kehilangan pada akhirnya. Rencana bisnis penting untuk memungkinkan perusahaan untuk menetapkan tujuan dan menarik investasi. Mereka juga merupakan cara bagi perusahaan untuk tetap berada di jalur yang benar.
Rencana bisnis yang baik harus menguraikan semua biaya dan kejatuhan dari setiap keputusan yang diambil perusahaan. Rencana bisnis, bahkan di antara para pesaing dalam industri yang sama, jarang identik. Tetapi mereka semua cenderung memiliki elemen yang sama, termasuk ringkasan eksekutif dari bisnis dan termasuk deskripsi rinci tentang bisnis, layanan dan / atau produknya. Ini juga menyatakan bagaimana bisnis bermaksud untuk mencapai tujuannya.
Rencana tersebut harus mencakup sekurang-kurangnya ikhtisar industri di mana bisnis akan menjadi bagian, dan bagaimana ia akan membedakan dirinya dari pesaing potensial.
Manfaat Business plan/Rencana bisnis
1. Anda akan tetap berada pada strategi anda.
Adalah sulit untuk tetap bertahan pada strategi anda, melihat rutinitas dan gangguan sehari-hari. Tetapi anda bisa melihat kembali strategi perusahaan anda dari business plan yang telah anda buat.
2. Tujuan bisnis menjadi lebih jelas.
Gunakan lah rencana anda untuk mendefinisikan dan mengelola tujuan bisnis yang dapat diukur, seperti jumlah pengunjung website anda, jumlah penjualan, margin, atau peluncuran produk baru,
3. Perkiraan anda akan menjadi lebih baik.
Gunakan rencana anda untuk memperbaiki perkiraan anda tentang masalah seperti potensi pasar, penjualan, biaya penjualan, dan sebagainya.
4. Prioritas anda akan lebih masuk akal.
Disamping dari strategi, anda harus membuat prioritas terhadap bisnis anda seperti pertumbuhan perusahaan, kesehatan keuangan dan manajemen. Gunakan business plan anda untuk menentukan masalah ini.
5. Anda akan memahami interdependensi.
Gunakan rencana bisnis anda untuk melacak apa yang perlu dilakukan dan dengan urutan yang bagaimana.
6. Milestone akan membuat anda tetap pada jalur
Gunakan rencana anda untuk melacak tanggal dan tenggat waktu pada suatu tempat.
7. Pendelegasian anda akan lebih baik.
Business plan merupakan tempat yang ideal untuk mengklarifikasi siapa yang bertanggung jawab dan untuk apa.
8. Mengelola anggota tim dan melacak hasilnya akan menjadi lebih mudah
Rencana bisnis merupakan format yang bagus untuk mendapatkan hal-hal dalam menulis dan menindaklanjuti perbedaan antara ekspektasi dan hasil yang didapatkan, dengan koreksi tertentu.
9. Anda dapat lebih baik merencanakan dan mengelola arus kas.
Perencanaan arus kas merupakan cara yang bagus untuk menyatukan perkiraan penjualan, biaya, pengeluaran, aset yang ingin anda beli, dan utang yang harus anda bayar.
10. Koreksi tertentu akan menjaga bisnis anda dari kegagalan.
Memiliki rencana bisnis memberi anda cara untuk proaktif – bukan reaktif – tentang bisnis
Prinsip Business plan (Rencana bisnis)
1) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan.
2) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
3) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa depan.
4) Prepare dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
5) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun rinci, serta dapat dilaksanakan.
Dalam membuat rencana bisnis, seseorang atau sebuah tim biasanya melakukan brainstorming. Dalam kegiatan ini semua ide dikeluarkan untuk kemudian dikumpulkan dan dipilih yang paling mungkin untuk dilaksanakan. Dalam brainstorming ini dibutuhkan daya eksplorasi yang bebas, tidak dibatasi pertimbangan biaya atau kemampuan. Namun kadang hal ini memicu perdebatan, karena isi otak seseorang berbeda dengan orang lain. Sehingga pemahaman kita juga belum tentu dapat dimengerti oleh orang lain. Untuk itu, kita memerlukan bahasa penyampaian yang mudah dimengerti oleh banyak orang.
Dalam memulai bisnis, seperti kita ketahui, perlu ada perencanaan yang matang. Sebelum mulai menyusun rencana bisnis, kita perlu mengetahui informasi-informasi yang berhubungan. Hal ini penting, karena dalam menjalankan bisnis, kita harus punya panduan. Apalagi jika ke depannya kita akan berhubungan dengan banyak pihak lain, misalnya investor atau pihak bank. Semua hal yang kita lakukan dan presentasikan di depan para investor haruslah mengacu pada panduan tersebut. Rencana bisnis inilah kunci keberhasilan komunikasi kita dengan investor. Sebagai alat komunikasi, rencana bisnis menentukan apakah usaha kita layak atau tidak layak didukung.
Dalam rencana bisnis, menjadi idealis memang boleh. Namun, jangan lupa bahwa yang terpenting kita perlu menunjukkan letak kekuatan bisnis kita, bahwa usaha yang kita jalani memiliki prospek yang cerah. Gunakanlah bahasa yang sampai di telinga para kalangan investor. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang dapat ‘merayu’ investor atau kalangan perbankan. Kita perlu menyadari bahwa bisnis bukan hanya sekadar masalah untung-rugi. Para investor ingin mengetahui bahwa bisnis kita punya prospek, bahwa resiko untung-ruginya dapat diukur dan diperkirakan.
Namun, rencana bisnis plan sebenarnya tidak hanya dibuat untuk ditujukan pada para investor. Rencana bisnis penting untuk menjadi panduan kita sendiri dalam melakukan segala rencana dan pelaksanaan usaha, agar setiap pelaksanaan dapat terarah, tidak keluar jalur, dapat dipertanggunjawabkan, diukur, dan dievaluasi kembali. Apalagi untuk jenis usaha kreatif yang idenya terbilang baru. Usaha semacam ini memiliki risiko pergeseran konsep. Dalam prosesnya, akan ada banyak campur tangan berbagai pihak yang menginginkan ini-itu. Berbagai kepentingan dari banyak pihak bisa jadi mengganggu konsep utamanya. Di sinilah rencana bisnis bermanfaat, yakni sebagai alat yang menjaga koridor gerak usaha. Ini adalah tantangan bagi para enterpreneur muda, yakni untuk menjelaskan pada semua pihak agar mereka memiliki perspektif yang sama dengan yang kita miliki.
Sebuah rencana bisnis haruslah matang, terarah, namun tetap sederhana dan mudah dipahami orang lain. Untuk membuatnya, berikut ini adalah tips-tips yang perlu Anda terapkan :
- Rencana bisnis harus mudah dimengerti, memiliki 1 tujuan, dan tercapai dengan cepat.
- Menggunakan sedikit kalimat, tidak hanya singkat tapi juga efisien.
- Memiliki tujuan jelas, hanya menyampaikan fakta dan ide yang relevan.
- Menarik, mudah dimengerti, serta menggunakan gambar dan grafik.
- Menggunakan kata-kata yang sederhana dan disusun dengan model percakapan atau komunikasi interaktif.
- Membawa nuansa optimis dan positif.
- Mengarahkan keputusan pembaca, menegaskan itikad baik, serta mendemonstrasikan pengetahuan dan skill.
- Hindari membuat pernyataan yang tidak mendukung fakta.
- Bersifat obyektif dan dibuat berdasarkan data-data nyata dan akurat serta sumber informasi yang berkualitas.
Komponen Business plan (Rencana bisnis)
1. Konsep Bisnis
- Mendeskripsikan produk
- Identifikasi pasar, konsumen target, dan data ekonomi tentang permintaan
- Persaingan dan analisis pasar lengkap
- Strategi pemasaran yang jelas
- Informasi lokasi bisnis, kantor, outlet, dan jasa
- Manajemen, karyawan yang diperlukan
2. Dukungan Keuangan
- Kebutuhan keuangan dan sumber modal, utang, dan posisi kekayaan pemilik
- Dokumen pendukung rencana keuangan:
- Laporan arus kas yang direncanakan
- Neraca yang direncanakan
- Analisis pengembalian modal
3. Informasi Lain-lain
- Survei konsumen, informasi pasar, ramalan permintaan, dan penjualan
- Data tentang pemilik, wirausahawan yang terlibat, dan manajer ahli
- Informasi tambahan tentang pembelian, pemasok dan harga
- Rencana tempat kedudukan usaha, layout, bahan-bahan produksi, dan kebutuhan peralatan
- Laporan kredit, penawaran, kontrak, dan lampiran lain yang diperlukan oleh penyandang dana
Didalam pembuatan artikel ini saya menambahkan video business plan (perencanaan bisnis). Berikut video yang saya buat :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar