Sedikit
flashback pada 5 tahun lalu saya punya saudara yang pada awalnya dia hanyalah
pengangguran biasa lulusan SMA. Sebut saja namanya Harun namun biasa akrab dipanggil
dengan nama Kirun oleh orang-orang di sekitar lingkungannya. Kenapa saya
membahas tentang “Kirun” ini? Yaaa, karena ada suatu hal yang bisa diambil dari
kisahnya tentang usaha bisnis.
Singkat cerita
Kirun berasal dari keluarga yang biasa dan sederhana, tidak ada garis keturunan
dari seorang pengusaha sukses dan terkenal dari keluarga Kirun. Kirun bertempat
tinggal di pemukiman pinggiran kota Jakarta. Layaknya masyarakat Indonesia yang
doyan nyemil atau makan jajanan didaerah tempat tinggal Kirun pun demikian. Hal
tersebut membuat Kirun berpikiran kalau dia ingin menjual jajanan makanan dan
ide pertama yang ada dipikiran Kirun adalah Martabak. Selain karena makanan
yang banyak diminati orang, bahan baku yang tidak sulit dicari, martabak juga
merupakan makanan kesukaan Kirun sejak kecil apalagi buatan pamannya sendiri.
Berjualan martabak
memang tidak membutuhkan banyak modal namun bagi kirun yang merupakan seorang
pengangguran adalah hal yang sulit didapat. Maka dari itu ia mencoba meminjam
uang dari pamannya sekaligus meminta diajarkan resep martabak buatan paman itu.
Paman kirun merupakan mantan karyawan restoran sebagai asisten koki dan tidak
heran jika ia bisa membuat martabak yang enak. Modal yang di dapat kirun cukup
untuk membuat gerobak sebagai lapak usaha kirun.
Awal memulai
usaha martabak kirun langsung banyak peminat yang membeli martabak nya. Mungkin
karena baru awal buka dan banyak orang yang hanya sekedar ingin mencicipi
martabak baru buatan kirun ataupun memang martabak kirun yang enak. Usaha
martabak kirun ramai pembeli sampai beberapa bulan. Namun setelah itu karena
makin banyaknya pesaing yang juga menjual martabak yang tak kalah enak di
daerah situ usaha martabaknya pun menurun. Tak patah semangat sampai disitu,
kirun mencoba berbagai inovasi agar membuat martabak buatannya bisa berbeda
dengan yang lain dengan memasukan macam – macam buah – buahan sebagai resep
martabak kirun. Berkat ide, inovasi dan sikap pantang menyerah kirun dalam
menghadapi naik turunnya usaha tersebut saat ini kirun sudah mempunyai 3 cabang
toko martabak sekaligus sekitar 10 karyawan yang tersebar di daerah tempat
tinggal kirun.
Naaah... bisa
diambil hal positif dari si Kirun ini, yaitu bisa melihat peluang minat
masyarakat tempat tinggal kirun, sikap berani mengambil resiko berjualan
walaupun dengan modal awal berasal dari meminjam, dan sikap kratif sekaligus
pantang menyerah dalam menghadapi persaingan bisnis hingga Kirun bisa menjadi
pengusaha yang sukses.
By : Grevi Yulika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar