Rabu, 13 Mei 2020

ANALISA KELAYAKAN BISNIS/INVESTASI - Tugas Kewirausahaan

Dalam menjalankan suatu bisnis seagai seorang pengusaha ataupun pembisnis yang baik adalah yang melakukan analisa-analisa terlebih dahulu, salah satunya adalah analisa kelayakan bisnis yang akan saya bahas kali ini.

 

A.                 Apa itu Analisa Kelayakan Bisnis?

Dimulai dari definisi analisa kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi serta budaya, aspek pasar serta pemasaran, aspek teknis serta teknologi sampai dengan aspek manajemen serta keuangannya, yang hasilnya digunakan untuk mengambil sebuah keputusan bisnis.

Analisa kelayakan bisnis/usaha juga dapat diartikan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang dijalankan dalam rangka layak atau tidaknya usaha tersebut.

  • Mempelajari secara mendalam. Meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi, selanjutnya diukur, dihitung dan dianalisis dengan menggunakan metode tertentu.
  • Kelayakan. Apakah usaha yang dijalankan memberikan manfaat besar dibandingkan biaya
  • Bisnis. Usaha yang dijalankan memberikan manfaat baik finansial maupun non finansial.

 

1.       Tujuan dari analisa itu ssendiri adalah;

  • Menghindari Risiko Kerugian;
  • Memudahkan Perencanaan;
  • Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan;
  • Memudahkan Pengawasan;
  •  Memudahkan Pengendalian.

 

2.       Sedangkan Manfaat dari analisa kelayakan bisnis yaitu;

  • Bagi manajemen, sebagai salah satu sumber pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.
  • Bagi investor/kreditur, untuk menilai apakah peluang usaha tersebut layak atau tidak yang kemudian dijadikan sebagai pertimbangan penyaluran dana.
  • Bagi pemerintah, sebagai dasar pertimbangan pemberian izin usaha atas proposal yang diajukan.
  • Bagi Masyarakat, untuk mengetahui apakah usaha yang akan dibuka merugikan lingkungan atau sebaliknya.

3.       Adapun tahapannya;

  • Pengumpulan data
  • Pengolahan data
  • Analisis data
  • Pengambilan keputusan (jika tidak layak maka bisa dibatalkan dan hanya sampai pada tahap ini)
  • Rekomendasi
  • Pelaksanaan usaha

 

B.                  Kriteria Investasi

Istilah Investasi sendiri berasal dari kata investire yang berarti memakai atau menggunakan. Investasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi sesuai dengan yang diperjanjikan. Investasi juga mempunyai beberapa arti lain yang di maksud oleh pada ahli dibidangnya, yaitu;

1.    Pengertian Investasi menurut Fitzgeral, Investasi adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Dari definisi ini investasi dikonstruksikan sebagai sebuah kegiatan untuk :

a)    Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal.

b)   Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.

2.    Menurut Kamaruddin Ahmad, Pengertian Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.

3.    Salim HS dan Budi Sutrisno mengemukakan pengertian investasi, Investasi ialah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

4.    Pengertian Investasi dalam Ensiklopedia Indonesia, Investasi yaitu penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus diganti.

Hakikat investasi dalam definisi ini adalah penanaman modal yang dipergunakan untuk proses produksi. Dalam hal ini investasi yang ditanamkan hanya digunakan untuk proses produksi saja. kegiatan investasi dalam realitanya tidak hanya dipergunakan untuk proses produksi, tetapi juga pada kegiatan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjung kegiatan investasi.

Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Untuk mengetahui kriteria tersebut, digunakan analisis finansial. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek (Husnan & Muhammad 2005). Analisis finansial terdiri dari:

1.    Payback Period (Periode Pulang Pokok)

Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).

Menurut Djarwanto Ps (2003) menyatakan bahwa payback period lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay.

Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa payback period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.

Metode analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas keluar. Dari hasil analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat pengembalian modal yang diinvestasikan.

 

Rumus Payback Periode

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda

Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula

a = Jumlah investasi mula-mula

b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n

c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama

Payback Peiod=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun

  • Periode pengembalian lebih cepat : layak
  • Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
  • Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih

Kelebihan dan Kelemahan Payback Period

a.       Kelebihan

  1. Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk mennentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.
  2. Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.
  3. Bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.
  4. Dapat digunakan untuk membandingkan dua proyek yang memiliki resiko dan rate of return yang sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi (payback period) apabila payback period-nya lebih pendek itu yang dipilih.

b.      Kelemahan

  1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback periode tercapai.
  2. Metode ini juga mengabaikan time value of money (nilai waktu uang).
  3. Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
  4. Payback periods digunakan untuk mengukur kecapatan kembalinya dana, dan tidak mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan. 

2.    Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

Benefit/Cost Ratio (B/C ratio) digunakan untuk mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Jika nilai B/C = 1, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Jika nilai B/C < 1 dan B < C artinya output yang dihasilkan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya. Umumnya proposal investasi diterima jika B/C > 1, sebab output yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang telah dikeluarkan.

3.    Net Present Value (NPV)

Untuk membuat hasil investasi lebih akurat, akan lebih baik memperhitungkan nilai waktu dari uang. Karena bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan B/C > 1, namun nilai  sekarangnya sangat kecil. Melalui net present value kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Suatu proposal akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

Contoh perhitungan NPV;

Rumus NPV(C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

Manajemen Perusahaan HONGSUIN ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya. Harga mesin produksi yang baru tersebut adalah Rp150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12 persen per tahun. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp50 juta per tahun selama lima tahun.

Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?

Penyelesaian:

Ct = Rp. 50 juta

C0 = Rp. 150 juta

r = 12% (0,12)

Jawaban:

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0

NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150

NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150

NPV = 180,24 – 150

NPV = 30,24

Jadi nilai NPV adalah Rp30,24 juta.

4.    Internal Rate of Return (IRR)

 Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat pengembalian nilai investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).

Rumus yang dapat digunakan dalam IRR adalah:

Dimana:

P1 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV positif

P2 = nilai persentasi (i) yang menghasilkan NPV negatif

C1 = NPV positif

C2 = NPV negative

 

 

By; Grevi Yulika


Rabu, 06 Mei 2020

MANAJEMEN KEUANGAN - Tugas kewirausahaan

Dalam sebuah bisnis pengelolaan keuangan merupakan hal yang penting demi keutuhan suatu perusahaan. Disitulah sangat diperlukan suatu yang disebut manajemen keuangan agar mempermudah pengelolaan tersebut. Maka dari itu kali ini saya menjelaskan seuatu yang dinamakan manajemen keuangan.

Apa pengertian manajemen keuangan?

Definisi Manajemen keuangan menurut para ahli adalah salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk mengatur aktivitas keuangan, mulai dari:
kegiatan perencanaan anggaran perusahaan,
analisis,
pengendalian kegiatan keuangan serta
pengambilan keputusan dari beberapa alternatif yang dihadapi.

Definisi menurut para ahli yang dapat diterima lainnya adalah seperti :

S.C.Kuchal mengatakan “Manajemen Keuangan berkaitan dengan pengadaan dana dan pemanfaatannya yang efektif dalam bisnis”.

Weston dan Brigham Mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah bidang pengambilan keputusan keuangan, menyelaraskan motif individu dan tujuan perusahaan.

Joshep dan Massie Mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan memanfaatkan secara efektif dana yang diperlukan untuk operasi yang efisien

Sedangkan di Indonesia sendiri ada beberapa ahli seperti :

Agus Sartono
Menurut Agus Sartono, pengertian manajemen keuangan adalah semua yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam bermacam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara efisien.

Bambang Riyanto
Menurut Bambang Riyanto, pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.

Jadi pada intinya, manajemen keuangan adalah praktik yang rutin dan penting dalam lingkungan bisnis. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan untuk memastikan ada atau tidaknya pemborosan dan mengontrol setiap hal mengenai kegiatan keuangan perusahaan yang meliputi pengadaan dana, penggunaan dana, pembayaran, proses akuntansi, penilaian risiko dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan.
Dan itu adalah salah satu alasan itu dianggap sebagai bagian integral dari perusahaan karena, tanpa penggunaan dana yang tepat, bisnis akan hancur, karena tidak melakukan produksi atau kegiatan.
Sistem manajemen ini harus dibentuk untuk mengikuti praktik terbaik, menggunakan alat manajemen keuangan yang diperlukan dan juga menerapkan strategi yang tepat untuk meminimalkan biaya dan memastikan produksi atau kegiatan bisnis berfungsi dengan lancar.
Sebagai contoh manajemen keuangan, perusahaan memerlukan berbagai aset untuk menjalankan operasinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan operasi tersebut.

SUMBER DANA PERUSAHAAN
Memperoleh sumber pendanaan adalah salah satu dari fungsi manajemen keuangan.
Umumnya, sumber dana perusahaan bisa diperoleh dari 3 kelompok sumber dana. Sumber dana jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang.

1. Sumber Dana Jangka Pendek
Pendanaan perusahaan yang didapat dari sumber dana jangka pendek umumnya digunakan untuk modal kerja perusahaan. 
Dana yang diperoleh dengan skema ini harus dibayar/dikembalikan dalam rentang waktu setahun buku akuntansi atau kurang.
Tidak boleh lebih dari satu periode akuntansi.
Contohnya adalah pinjaman dari bank jangka pendek. Pendanaan persediaan. Kredit perdagangan.

2. Sumber Dana Jangka Menengah
Umumnya, perusahaan yang sumber pendanaannya berasal dari sumber dana jangka menengah karena adanya keperluan yang ternyata tidak bisa dipenuhi oleh pendanaan jangka pendek namun terlalu berlebih atau terlalu sulit didapatkan dengan skema pendanaan jangka panjang.
Rentang waktu dalam pengembalian sumber dana jangka menengah adalah lebih dari satu tahun buku akutansi dan tidak lebih dari lima tahun buku.
Contoh dari pendanaan jangka menengah adalah leasing, term loan, equipment loan.

3. Sumber Dana Jangka Panjang
Manajer keuangan memilih menggunakan pendanaan jangka panjang umumnya karena perusahaan akan melakukan ekspansi usaha yang masif dalam skala perusahaan tersebut. Strategis bagi perusahaan. Walaupun banyak alasan alasan lain yang selain itu. Yang memerlukan pendanaan dalam jumlah yang cenderung besar bagi perusahaan.
Contohnya, perusahaan yang akan melakukan ekspansi usaha dengan mengakuisisi perusahaan sejenis atau perusahaan suplier, membeli atau membangun aset aset tetap jangka panjang seperti tanah, pabrik, mesin ataupun proyek konstruksi yang lain. Tempo dalam pengembalian pendanaan jangka panjang umumnya lebih dari lima tahun buku.
Jenis pendanaan jangka panjang contohnya adalah penerbitan obligasi, hipotik ataupun listing go public dilantai bursa dengan IPO saham perusahaan.


ASAL SUMBER PENDANAAN PERUSAHAAN

1. Sumber Internal Perusahaan
Pendanaan yang berasal dari internal perusahaan contohnya adalah retained earning (laba ditahan). Laba ditahan didapat dari besarnya laba perusahaan yang diperoleh pada periode tertentu. Laba perusahaan pada periode tertentu belum tentu bisa menjadi laba ditahan yang bisa digunakan untuk pendanaan perusahaan. Laba perusahaan akan dibagi menjadi 2. Laba ditahan dan deviden yang akan dibagikan kepada pemilik perusahaan. Besar kecilnya laba ditahan dan deviden diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan. Persentasenya tergantung pada hasil RUPS, apakah laba akan dibagikan seluruhnya menjadi deviden, atau menjadi laba ditahan atau sekian persen deviden dan sekian persen menjadi laba ditahan. Semuanya tergantung pada keputusan dalam RUPS perusahaan.
Berbagai sumber menyebutkan penyusutan adalah salah satu sumber pendanaan internal. Namun saya pribadi masih belum bisa menjelaskan bagaimana penyusutan bisa menjadi sumber pendanaan yang bisa dipakai oleh manajemen keuangan.

2. Sumber Eksternal Perusahaan
Pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan adalah sumber dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik perusahaan. Dalam dunia akuntansi, dalam perusahaan yang modern. Pemilik dan perusahaan adalah 2 entitas yang terpisah satu sama lain. Harus dipisahkan dan tidak boleh dicampur-baurkan. Sumber dana perusahaan yang berasal dari kreditur adalah hutang bagi perusahaan. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing. Sumber dana perusahaan yang berasal dari pemilik adalah penambah modal bagi perusahaan. Pendanaan ini bisa mengubah kompisisi ekuitas pada neraca perusahaan. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan equity financing.

Pihak pihak yang menjadi sumber dana eksternal biasanya terdiri dari :

a. Supplier
Supplier umumnya memberikan pinjaman dalam bentuk bukan cash. Namun dalam bentuk pemberian kredit dalam transaksi pembelian barang atau persediaan perusahaan.
Pinjaman ini biasanya untuk jangka pendek atau kurang dari satu tahun buku. Walaupun ada juga yang jangka menengah dan panjang. 

b. Bank
Bank adalah sasaran utama manajemen keuangan dalam mencari sumber dana bagi perusahaan. Baik untuk jangka pendek, menengah bahkan jangka panjang sekalipun.

c. Pasar Modal
Didalam pasar modal, perusahaan bisa mencari sumber dana dengan cara menerbitkan obligasi ataupun saham baru (IPO atau right isssu).
Obligasi akan menambah hutang perusahaan, dan pernbitan saham baru akan menambah permodalann perusahaan sekaligus mengubah struktur komposisi ekuitas pada neraca perusahaan.

Bergabung dengan pasar modal, perusahaan bisa dengan mudah mendapatkan pendanaan. Dipasar modal sudah siap ribuan kreditor ataupun investor yang akan membeli obligasi, saham ataupun surat berharga yang diterbitkan perusahaan untuk pendanaan mereka.  
Dengan mendapatkan dana yang dibutuhkan, yang sudah dianggarkan, yang telah direncanakan oleh manajemen keuangan perusahaan. Perusahaan bisa memiliki gerak ruang yang cukup untuk bisa beroperasi, melakukan ekspansi usaha, diversifikasi usaha ataupun hanya untuk sekedar bertahan hidup.

PENGGUNAAN DANA
Ada tiga putusan penggunaan dana dalam manajemen keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan. Yaitu ;
a. Investasi, membuat keputusan penggunaan dana dengan memperhatikan masa depan perusahaan bisa dilakukan dengan investasi. 
b. Pendanaan, selain untuk pendanaan penggunaan dana yang baik juga harus bisa mendanai segala aktifitas perusahaan tersebut.
c. Kebijakan deviden, dalam hal ini berkebalikan dengan pendanaan karena penggunaan pada putusan ini bersifat pasif atau dana yang digunakan untuk cadangan.


CASH FLOW

Dalam pembahasan mengenani dana dalam sebuah bisnis disini akan dijelaskan mengenai dari mana dan kemana dana itu mengalir atau biasa di sebut cash flow
Istilah cash flow mungkin tidak terlalu asing di telinga orang yang akrab dengan urusan bisnis terutama soal keuangan. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini dikenal dengan nama arus kas. Ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, cash flow memiliki peran vital terhadap keberlangsungan suatu bisnis. Secara teori, cash flow adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi, serta transaksi pembiayaan atau pendanaan yang mengalami kenaikan ataupun penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama periode tertentu.
Sederhananya, cash flow merupakan pergerakan uang masuk (cash inflow) atau keluar (cash outflow) pada sebuah bisnis dalam periode tertentu.


ELEMEN CASH FLOW

Ada beberapa elemen dalam arus kas yang menjadi bahasan utama, yaitu uang masuk dan uang keluar. Uang masuk bisa didapatkan dari perolehan keuntungan, hasil investasi, penghasilan pasif, ataupun hasil penjualan. 
Sedangkan yang termasuk uang keluar adalah pembayaran pajak, gaji karyawan, pengeluaran rumah tangga, hingga cicilan pinjaman. Jika jumlah uang masuk atau pendapatan lebih besar, maka pada laporan keuangan akan tercipta cash flow yang positif. Sebaliknya, arus kas akan menjadi negatif apabila pengeluaran perusahaan lebih besar daripada pendapatannya.

by ; Grevi Yulika

Percaya Diri - Richard Branson

  Richard Branson            Sir Richard Charles Nicholas Branson seorang berkelahiran di Blackheath, London, pada 18 Juli 1950 adalah seora...